Selasa, 19 November 2019
Diposting oleh
SUND DEWI
di
10.29
Label:
cadas gantung majalengka,
jalan-jalan,
wisata majalengka
0
komentar
Kamis, 30 April 2015
Sabtu, 11 April 2015
Sudah lama saya dan suami tidak pernah hunting lokasi wisata alam yang ada diseputar Cirebon. Akhirnya dengan diawali niat untuk kembali memulai hunting wisata alam.. yang ada dibenak saya dan suami adalah hunting ke lokasi yang dekat-dekat saja. Seperti biasa tanpa rencana mau kemana, yang penting jalan saja, sambil tentunya nyari-nyari di Google, akhirnya diputuskan untuk jalan ke arah Rajagaluh saja.
Awalnya kami mau ke lokasi Taman Nasional Sadarehe, tapi sepertinya letaknya agak jauh dan petunjuknya juga tidak jelas, yah daripada nyasar dan repot akhirnya kami rubah tujuan kami menjadi ke lokasi Situ Janawi yang terletak di Desa Payung Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka.
Situ Janawi ternyata kurang terawat, terlihat dari lokasinya yang dibiarkan seadanya. Namun walau begitu kami tetap menikmati keindahan alamnya yang hijau dan airnya yang bening.
Setelah puas menikmati alam Situ Janawi, perjalanan kami teruskan ke tempat wisata alam lainnya yang lokasinya masih berada diwilayah kecamatan Rajagaluh, yaitu CURUG TONJONG.
Awalnya kami mau ke lokasi Taman Nasional Sadarehe, tapi sepertinya letaknya agak jauh dan petunjuknya juga tidak jelas, yah daripada nyasar dan repot akhirnya kami rubah tujuan kami menjadi ke lokasi Situ Janawi yang terletak di Desa Payung Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka.
Situ Janawi ternyata kurang terawat, terlihat dari lokasinya yang dibiarkan seadanya. Namun walau begitu kami tetap menikmati keindahan alamnya yang hijau dan airnya yang bening.
Setelah puas menikmati alam Situ Janawi, perjalanan kami teruskan ke tempat wisata alam lainnya yang lokasinya masih berada diwilayah kecamatan Rajagaluh, yaitu CURUG TONJONG.
Selasa, 30 Desember 2014
Jumat, 28 Februari 2014
Diposting oleh
SUND DEWI
di
01.59
Label:
jalan-jalan,
jam gadang,
Lembang Anai,
Lobang Jepang,
Padang,
rumah gadang
0
komentar
Inilah foto-foto yang sempat diabadikan selama perjalananku ke Padang.
|
Berfoto di Bandara Minangkabau |
Air terjun Lembah Anai terletak persis dipinggir jalan besar |
Berfoto didepan mulut Lobang Jepang atau istilah kita Gua Jepang |
Inilah Denah Lobang Jepang, sebaiknya kita dipandu oleh pemandu supaya tidak tersesat |
Rabu, 26 Februari 2014
Jumat, 03 Agustus 2012
Wisata saya kali ini adalah Gunung Bromo. Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Sensasi wisata digunung Bromo adalah saat melihat matahari terbit (sunrise)
Agar bisa melihat sunrise kita harus menaiki gunung Pananjakan.. letaknya lumayan jauh, jalan menuju kesana melewati jalanan yang terjal dan berliku.. Kita bisa menyewa mobil hardtop yang dikemudikan oleh warga sekitar.
Oh ya.. jangan lupa kenakan baju hangat, sarung tangan, syal dan juga penutup kepala (kupluk) karena cuaca disana sangat dingin.Bila anda tidak siap dengan perlengkapan seperti itu, tenang saja disana juga banyak dijajakan perlengkapan yang kita butuhkan dengan harga yang sangat murah.
Perjalanan menuju gunung Pananjakan akan melewati suatu padang pasir yang luas, dan kemungkinan tersesat amatlah besar walaupun sang pengemudi adalah warga sekitar. Karena selain tidak adanya penunjuk jalan dihamparan padang pasir yang sangat luas tersebut, keadaan disana masih gelap gulita serta berkabut tebal. Tapi ketegangan selama perjalanan, akan sirna ketika kita sudah tiba digunung Pananjakan, pemandangan sunrise yang amat mempesona dari jauh terlihat gunung Bromo yang dikelilingi oleh kabut... nampak seperti gunung berada diantara awan..
Setelah kita puas melihat sunrise digunung Pananjakan serta melihat pemandangan Gunung Bromo dari jarak jauh, selanjutnya kita kembali kebawah menuruni gunung Pananjakan untuk melihat gunung bromo dari jarak dekat. Perjalanan tidak terasa tegang seperti saat kita berangkat, karena suasana sudah terang dan kabut disepanjang jalan sudah agak menghilang walau masih ada kabut tipis.
Sampai dilokasi Gunung Bromo, kita bisa mencoba menaiki kuda
Jangan takut bila anda pertama kali naik kuda (seperti saya he..he) karena akan dituntun oleh petugas dari warga sekitar. Biaya berkuda saat itu sekitar Rp. 100.000/org. Jarak berkuda lumayan juga.. kita diajak menuju lokasi kaki gunung Bromo untuk melihat kawah Gunung Bromo. Namun karena saya sempat tegang gara2 menaiki kuda pertama kali jadi saya tidak sempat melihat kawah gunung Bromo dari jarak dekat.. hanya sempat berfoto diatas kuda saja,, he..he. Tapi saya diajak melihat Pura yang berada dilokasi Gunung Bromo.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Sensasi wisata digunung Bromo adalah saat melihat matahari terbit (sunrise)
Agar bisa melihat sunrise kita harus menaiki gunung Pananjakan.. letaknya lumayan jauh, jalan menuju kesana melewati jalanan yang terjal dan berliku.. Kita bisa menyewa mobil hardtop yang dikemudikan oleh warga sekitar.
Oh ya.. jangan lupa kenakan baju hangat, sarung tangan, syal dan juga penutup kepala (kupluk) karena cuaca disana sangat dingin.Bila anda tidak siap dengan perlengkapan seperti itu, tenang saja disana juga banyak dijajakan perlengkapan yang kita butuhkan dengan harga yang sangat murah.
Perjalanan menuju gunung Pananjakan akan melewati suatu padang pasir yang luas, dan kemungkinan tersesat amatlah besar walaupun sang pengemudi adalah warga sekitar. Karena selain tidak adanya penunjuk jalan dihamparan padang pasir yang sangat luas tersebut, keadaan disana masih gelap gulita serta berkabut tebal. Tapi ketegangan selama perjalanan, akan sirna ketika kita sudah tiba digunung Pananjakan, pemandangan sunrise yang amat mempesona dari jauh terlihat gunung Bromo yang dikelilingi oleh kabut... nampak seperti gunung berada diantara awan..
Setelah kita puas melihat sunrise digunung Pananjakan serta melihat pemandangan Gunung Bromo dari jarak jauh, selanjutnya kita kembali kebawah menuruni gunung Pananjakan untuk melihat gunung bromo dari jarak dekat. Perjalanan tidak terasa tegang seperti saat kita berangkat, karena suasana sudah terang dan kabut disepanjang jalan sudah agak menghilang walau masih ada kabut tipis.
Sampai dilokasi Gunung Bromo, kita bisa mencoba menaiki kuda
Jangan takut bila anda pertama kali naik kuda (seperti saya he..he) karena akan dituntun oleh petugas dari warga sekitar. Biaya berkuda saat itu sekitar Rp. 100.000/org. Jarak berkuda lumayan juga.. kita diajak menuju lokasi kaki gunung Bromo untuk melihat kawah Gunung Bromo. Namun karena saya sempat tegang gara2 menaiki kuda pertama kali jadi saya tidak sempat melihat kawah gunung Bromo dari jarak dekat.. hanya sempat berfoto diatas kuda saja,, he..he. Tapi saya diajak melihat Pura yang berada dilokasi Gunung Bromo.
Langganan:
Postingan (Atom)